Kelompok bersenjata di Jalur Gaza menembakkan sejumlah besar roket ke Israel. Cabang bersenjata Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengumumkan pada tanggal 7 bahwa mereka akan melancarkan operasi “Banjir Aqsa” melawan Israel. Pasukan Pertahanan Israel kemudian mengumumkan peluncuran Operasi Pedang Besi melawan Hamas di Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel sedang dalam keadaan perang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Bagus Hendranin Kobaseh mengatakan bahwa pengerahan kapal induk dan pesawat tempur Amerika Serikat (AS) ke Timur Tengah untuk mendukung konflik Israel-Hamas tidak masuk akal dan hanya akan menambah eskalasi permusuhan.
Sebelumnya, kapal induk AS USS Gerald Ford dan kelompok tempurnya tiba di Mediterania timur. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengkonfirmasi pada akhir pekan lalu bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan kelompok tempur kedua, yang terdiri dari kapal induk USS Eisenhower, ke wilayah tersebut. Pengerahan ini dikatakan bertujuan untuk mencegah permusuhan terhadap Israel.
Mengomentari tindakan Amerika Serikat ini, Kepala Departemen Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia, Bagus Hendranin Kobasih, mengatakan bahwa pengiriman dua kapal induk untuk membantu Israel adalah “penggunaan kekuatan yang berlebihan”.
Kobashiheh menekankan: “Amerika Serikat mengirim dua kapal induk ke Israel seolah-olah ingin menghadapi Rusia atau Cina, atau melawan Korea Utara. Pada kenyataannya, musuhnya adalah perlawanan Palestina, yang berada dalam keadaan tertindas. Mengirimkan dua kapal induk tidak akan memberikan hasil yang positif, bahkan akan meningkatkan ketegangan dan meningkatkan konflik di wilayah tersebut.”
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat mendukung Israel dengan cara yang akan “mengakhiri konflik bersenjata” dan membuat proses negosiasi gencatan senjata menjadi “lebih sulit”.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah secara tegas menyatakan dukungannya terhadap Palestina di berbagai forum multilateral, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Gerakan Non-Blok (GNB).