Indoline – Sebuah laporan yang menyebutkan bahwa setidaknya 200.000 anak di bawah umur mungkin telah dilecehkan secara seksual oleh para rohaniwan di masa lalu di Gereja Katolik di Spanyol telah disusun dan telah menyebabkan kegemparan.
Sementara pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur oleh para pendeta di Gereja Katolik di seluruh dunia telah menjadi masalah, sebuah penyelidikan nasional telah berlangsung di Spanyol sejak Februari lalu.
Pada tanggal 27 Maret, Komisi Penyelidikan menyimpulkan dalam sebuah laporan bahwa, setelah mensurvei lebih dari 8.000 orang sejauh ini, diperkirakan sekitar 0,6% dari populasi orang dewasa di negara tersebut pernah mengalami pelecehan seksual oleh para rohaniwan Gereja ketika masih kecil, dan media lokal melaporkan bahwa jumlah korban setara dengan lebih dari 200.000 orang.
Gereja Katolik Spanyol sejauh ini enggan untuk mengungkap situasi ini, menolak untuk bekerja sama dalam penyelidikan, dan pada konferensi pers tanggal 27 Juni, para anggota Komisi mengkritik keras Gereja karena keinginannya yang sudah lama untuk menyangkal dan menyembunyikan fakta pelecehan tersebut, dan merekomendasikan pembentukan sebuah dana untuk memberikan kompensasi kepada para korban.
Penyelidikan terhadap pelecehan seksual oleh para rohaniwan di Gereja Katolik telah dilakukan di sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa, dengan lebih dari 210.000 anak di bawah umur diperkirakan menjadi korban di negara tetangga, Prancis, dan hasil penyelidikan di Spanyol juga menimbulkan kehebohan.