Koran Line: Mengungkap Fakta Mengejutkan tentang Penyebaran Kutu Busuk di Singapura
Kutu busuk adalah serangga kecil tak bersayap, dan gigitannya biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat membuat kulit terasa gatal.
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain (inang) dan bergantung pada inang untuk mendapatkan makanan agar dapat bertahan hidup. Kutu busuk adalah parasit karena mereka bertahan hidup dengan memakan darah manusia dan beberapa hewan lainnya. Kutu busuk yang paling umum menyerang manusia adalah kutu busuk beriklim sedang (yang hidup di suhu ringan atau sedang) dan kutu busuk tropis (yang banyak ditemukan di daerah beriklim tropis). Kutu busuk berwarna coklat kemerahan dan tidak memiliki sayap. Ukurannya berkisar dari 1/25 inci hingga lebih besar dari 1/4 inci (1 hingga 7 mm). Mereka dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan tanpa menghisap darah.
Dalam beberapa tahun terakhir, infeksi kutu busuk telah menjadi lebih umum di negara-negara maju. Kutu busuk berbentuk pipih dan bersembunyi di celah-celah kasur dan struktur lain seperti rangka tempat tidur, kasur, dan dinding. Orang biasanya melihat kotoran kutu busuk atau darah di seprai atau di balik wallpaper. Di daerah lain, mereka bersembunyi di struktur seperti gubuk lumpur dan atap jerami.
Kutu busuk bergerak lambat, tetapi mereka berkembang biak dengan cepat. Beberapa kutu busuk berkembang biak menjadi ribuan dalam waktu 2-3 bulan. Mereka biasanya bersembunyi di tempat-tempat yang memiliki panas tubuh dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia. Mereka biasanya menggigit area kulit yang terbuka saat manusia tidur. Sebelum menghisap darah, kutu busuk memiliki tubuh yang datar dan berwarna coklat kemerahan. Setelah menghisap darah, tubuhnya tidak terlalu rata dan warna merahnya semakin pekat. Makan selesai dalam waktu 5-10 menit, setelah itu kutu busuk kembali ke tempat persembunyiannya. Tidak diketahui apakah kutu busuk menularkan infeksi kepada manusia.
Menyusul krisis kutu busuk di Eropa, Korea Selatan dan Hong Kong, warga Singapura juga mulai gelisah. Menurut perusahaan pengendalian hama setempat, jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat sebesar 40 persen dalam dua bulan terakhir, dan jumlah permintaan pengendalian hama diperkirakan akan terus meningkat.
Channel NewsAsia (CNA) Singapura melaporkan bahwa Aardwolf Pestkare, sebuah perusahaan pengendalian hama utama, mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan permintaan pembasmian kutu busuk sebesar 40 persen dalam dua bulan terakhir. Perusahaan pengendalian hama lainnya, Pestbusters, mengatakan jumlah kasus kutu busuk yang mereka terima dalam enam bulan terakhir telah meningkat 10 hingga 15 persen, dan bahwa “peningkatannya stabil dan diperkirakan akan terus berlanjut pada liburan (Natal) yang akan datang”.
Manajer penjualan Aardwolf Pestkare, Pierce Chan, juga mengatakan bahwa kasus kutu busuk diperkirakan akan meningkat sebesar 20 hingga 30 persen pada kuartal pertama tahun depan setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Kebersihan pribadi sangat penting,” katanya. Kita harus waspada terhadap tempat-tempat yang kita kunjungi, terutama kamar hotel yang kita tempati, dan kita harus lebih waspada terhadap apa yang kita bawa saat kembali dari luar negeri,” katanya.
“Krisis kutu busuk” dimulai di Prancis, di mana kutu busuk ditemukan di banyak tempat antara akhir Agustus dan awal September tahun ini, yang memaksa lebih dari 20 sekolah ditutup untuk disinfeksi. Kemudian London, Inggris dan New York, Amerika Serikat juga terkena dampaknya. Di Korea Selatan, puluhan laporan serangan kutu busuk telah dilaporkan di Seoul sejak awal bulan ini, dan di Hong Kong, sepasang suami istri melaporkan menemukan kutu busuk yang mati di rumah mereka seminggu setelah kembali dari perjalanan ke Seoul.
Menurut para ahli, kutu busuk lebih dapat bertahan hidup dibandingkan nyamuk dan dapat menghisap darah manusia hingga tujuh kali lipat lebih banyak dibandingkan nyamuk, dengan setiap sesi penghisapan berlangsung “paling singkat tiga menit dan paling lama 10 menit”, yang dapat menyebabkan luka gatal dan, dalam kasus yang parah, tidak bisa tidur setelah digigit kutu busuk.
Li Zhouyang, seorang profesor entomologi perkotaan di University of California, Riverside, menunjukkan dalam penelitian sebelumnya bahwa krisis kutu busuk muncul kembali karena munculnya resistensi terhadap banyak pestisida, terutama yang berbahan dasar piretroid. Saat ini, panas adalah cara yang paling efektif untuk membunuh kutu busuk.
Menurut tips anti kutu busuk yang dipromosikan ke publik oleh pemerintah Quebec, saat bepergian ke luar negeri, jangan mengeluarkan pakaian di dalam koper dan menaruhnya di lemari pakaian atau laci hotel, dan yang terbaik adalah memasukkan seluruh koper ke dalam bak mandi; dengan hati-hati gunakan senter untuk memeriksa apakah ada kutu busuk di kasur dan sofa di celah-celah kamar hotel; bintik-bintik hitam di sprei, kasur, atau sofa kemungkinan besar adalah kotoran kutu busuk.
Setelah pulang dari perjalanan, masukkan pakaian Anda ke dalam pengering dan atur suhu ke tingkat tertinggi selama lebih dari 30 menit, atau gunakan air panas pada suhu 60 derajat Celcius untuk mencuci, atau gunakan setrika 100 derajat untuk menyetrika pakaian Anda.
